Aku duduk bersama Ibu tetangga membungkus jajanan snack, yang nanti di bagikan pada tamu pengajian yang datang. Hari ini adalah acara empat bulanan kandunganku. Aku juga memilih hari minggu.
Kami di melakukan sambil bercanda, Ibu juwariyah bercanda tentang suaminya. Aku hanya cuma bisa diam tak bisa ikut nimbrung bersama mereka. Hanya senyum simpul yang terlukis di bibirku.
Melihat ada acara, beberapa tetangga memberi jajanan atau beras. Ibu tidak mengadakan masak di rumah. Tapi memesan nasi catering, lebih praktis menurutnya.
Ada suara mobil berhenti di teras depan, aku melongok. Seperti mobil Ridho? Jantungku mau lepas. Dan ternyata benar. Itu memang mobil Ridho. Astaghfirullah. Batinku. Aku menunduk tak mau melihatnya. Emosi masih menguasai diriku. Terlihat Ayah, Ibu dan Ridho turun. Mereka membawa oleh- oleh banyak banget. Ayah menyambut kedatangan mereka. Melihat kedatangan mereka, aku langsung ke kamar dan mengunci pintu dari dalam.