Napas Steve tersengal- sengal. Hatinya kembang kempis. Berusaha menetralkan emosinya. Lalu mengusap wajahnya kasar. Ia sangat ingin marah namun dirinya berusaha meredam emosi itu.
Terpaksa harus terima kalau buku kenangan itu telah hilang dari dirinya. Steve tak ingin lepas kontrol lakukan kekerasan untuk Anne.
Namun ia ingatkan tak boleh lagi dia mengobrak- abrik buku diary lagi yang masih tersisa.
"Ku ingatkan kau! jangan lagi ke ruangan kerjaku! aku tak ingin kau menyentuhnya! paham Anne!" teriak Steve keras. Hingga Anne berjingkat mendengarnya.
Steve melangkah keluar kamar dan membanting pintu keras.
Brakk!
"Astaga Steve!" gumam Anne terasa pilu di hati. Saking kerasnya Denish sampai bangun, Anne meraih tubuhya dan menenangkanya.
Denish nangis kejer, Anne pukul- pukul pantatnya untuk menenangkan.
"Sayang, jangan takut! ada Mama di sini!"