Liana terpekur di dalam kamar, hatinya berdenyut nyeri. Ia menatap langit- langit kamar ini. Memejamkan mata yang perih menghantam jiwanya. Liana sedih, juga hampa.
Ternyata Rasya udah punya kekasih. Ia harus ikhlas menerima ini semua. Tapi Liana tak ingin berlarut dalam kesedihan. Ia lalu bangkit, ingin bercengkerama dengan Mamanya. Berkumpul bersama orang yang di cintai, menimbulkan rasa nyaman tersendiri di hati Liana.
Hati tenang ada keluarga yang suport ketika ada masalah.
Mama mengusap pelan pundak Liana. Menenangkan putrinya yang tengah galau itu, Mendapat perlakuan itu. Ia merebahkan kepalanya di paha Mamanya.