Liana menghapus air matanya yang mengalir itu. Hatinya berdenyut nyeri saat ini. Tapi ia berusaha tegar. Kalau semua ini ada pelajaran yang harus di petik. Tak boleh di sesali. Hatinya serasa beku. Bila kini semua hanya tinggal kenangan. Saat cintanya tak terbalas hanya bisa pasrah dan menerima saat ini. Kejadian seperti ini adalah pelajaran untuknya. Jangan gegabah mengambil keputusan.
Liana menunduk saat di nasehati uwaknya itu. Semua ucapan Uwaknya itu masuk ke dalam telinga dan pikiranya. Bahwa harga diri itu penting bagai perempuan. Liana merasa berterima kasih atas nasehat Uwaknya itu. Ada yang peduli dengan jalan hidup yang benar.
Istrinya Uwak lalu mengusap punggung keponakanya itu. Jangan merasa kecil hati, karena sudah melakukan kesalahan ini. Toh semua sudah terjadi.
"Sudah jang di pikirkan terus, kamu masih muda, cantik pula. Masih banyak yang suka sama kamu! tenang saja!" seru Istrinya Uwak itutu.