Aris masih terbaring dan belum sadarkan diri. Arif tak mau menyembunyikan kabar ini dari Istrinya Aris.
Setelah di titipkan suster, Arif menelpon menghubungi istri Aris. Ia mendapatkan nomer Kinara dari ponsel Aris.
Panggilan langsung tersambung. Kinara mengangkatnya. Ia bingung dengan nomer yang menghubunginya itu. Tapi penasaran Kinara mengangkatnya.
"Halo maaf siapa ini?" tanya Kinara.
"Halo dengan Mbak Kinara?" tanya Arif.
"Iya, saya sendiri. Ada apa ya Pak?" tanya Kinara.
Arif terdiam sesaat, saat ingin menyampaikan berita itu. Hatinya tercekat, namun berita ini harus di sampaikan sama Kinara.
"Maaf, Ada berita duka dari Aris," kata Arif pelan. Namun masih terdengar di telinga Kinara.
"Aris di tembak oleh gerombolan orang tak di kenal,"
Deg.
"Apa!" seru Kinara kaget. Hatinya gemuruh, jantung serasa berhenti berdetak. Sedetik kemudian air mata Kinara mengalir mendengar berita itu.