Bibir Steve berdarah, muka lebam. Di sudut matanya bengkak. Kinara di bantu mahasiswa lain berdiri. memapah tubuh Steve.
"Kita ke RS Steve," ucap Kinara pelan. Bram kali ini bener- bener keterlaluan. Menghajar orang secara brutal, tak beri kesempatan lagi Steve membela diri. Berharap ia di beri hukuman oleh wali dosennya itu.
Kinara yang menyetir mobil, lalu melajukan ke RS terdekat. Sampai di sana. Ia mendaftarkan nama Steve. Dokter Memeriksa luka di wajah Steve, juga memeriksa tubuh Steve. Setelah di ronsent ternyata tak ada luka serius di tubuh Steve. Hanya luka wajah dan sudut matanya yang bengkak. Ia sudah diperbolehkan pulang.
Mereka masuk mobil. Hari ini terpaksa ijin tidak masuk kuliah.
Kinara mengantar Steve sampai di rumah.
Saat turun dari mobil, kakek dan neneknya kaget saat melihat wajah cucunya di perban.
Nenek Steve datang tergopoh- gopoh melihat Steve seperti itu.
"Steve kamu kenapa Nak?" tanya Nenek seakan ingin menangis.