Kinara khawatir saat melihat Steve menikmati Steak pedas itu. Ia ngilu membayangkan kalau itu jadi pencahar di perutnya.
Kinara tak menikmati Steak di depannya. Namun memperhatikan Steve yang makan steak saos pedas itu.
Wajah Steve merah padam. Bibirnya kepedesan namun ia mencoba biasa saja. Kinara menawarkan minum untuknya.
"Steve minum dulu," kata Kinara menyodorkan air mineral padanya.
Ia langsung meneguk air mineral di hadapannya.
"Makasih Kinara," ucap Steve melanjutkan lagi makan steaknya.
Kinara selesai makan Steak. Ia masih melihat Steve yang kepedesan itu dengan ngeri- ngeri sedap. Ia nekat atau bunuh diri?
Akhirnya Steve selesai makan Steaknya. Ia minum air yang banyak. Demi apa dia ikut makan pedas?
Bibirnya tampak merah dapat sentuhan saos sambal itu.
Reaksi perut Steve akan berjalan lima belas menit lagi. Dirinya harus segera pulang. Minum obat dan juga susu putih.
"Kinara, Ayo pulang!" ajak Steve.
Bibir Steve naik ke atas, seperti nahan sesuatu.