Suasana syahdu ombak seakan menari ikut bahagia dengan kami berdua. Melihat jawaban binar wajah bahagia ia terus mencium tanganku. Untung di sekitarku sepi tak ada orang. Aku menepuk bangku untuk duduk di sebelahku. Meminta Roger duduk di sampingku. takut kalau ada orang yang melihat adegan romantis kami.
"Mas, bangun!" seruku.
"Apa kau memanggilku Mas," ucap Roger. Ia girang bukan main aku memanggilnya Mas.
"Ulangi dong sayang!" pinta Roger manja.
"Nggak!"
Aku menjulurkan lidahku. Roger bangkit ingin mencubitku. Tapi aku menghindar. Namun dia berhasil meraih tanganku. Waktu seakan berhenti, tatapan kami mengunci tubuhku. Hampir lima menit kami saling menatap. Suara ombak menghentikan aksi kami berdua. Lalu Roger Menggenggam erat jemariku. Aku bahagia. Duduk dengan lelaki yang pernah mengisi masa laluku.
Kami melanjutkan ngobrol. Ia tak berhenti menatap, aku malu di tatap seperti itu.
Aku mengalihkan pandangan. Agar ia tak melihat wajahku.