"Kak, Kak Arsya maksudnya apa sih? Gak lucu tahu." Hera marah.
Dia benar-benar tidak suka dengan candaan Arsya barusan.
Dan Arsya yang ditegur oleh Hera pun kemudian diam membisu. Arsya memerhatikan raut wajah Hera yang sudah sangat jelas sedang menunjukkan ketidaksukaannya pada Arsya yang tadi menurut Hera sudah bicara yang berlebihan. Hera tidak suka.
Dan setelah berpikir sejenak, Arsya sendiri sadar kalau tadi Arsya seperti mempermainkan Hera dengan ucapannya. Mirip dengan mengolok-olok.
Padahal maksud Arsya bukanlah begitu. Arsya hanya bingung untuk mencari topik pembicaraan yang seperti apa lagi. Dan hanya topik yang tadilah yang terpikirkan oleh Arsya.
Sekarang, Arsya harus meminta maaf sebab Hera terlihat sangat marah padanya. Bahkan, Hera tak mau menatap Arsya dan memalingkan wajahnya ke kaca mobil sebelah kiri bahunya.
Hera terlihat pura-pura anteng menatap jalanan demi untuk tidak menghiraukan Arsya.