"Dan menurut gue ya, nih, Her. Kayaknya kak Arsya juga suka deh ke lo." Cici berkomentar.
"Menurut gue juga." Sherina menimpali. "Mungkin, karena lo nya kurang peka. Jadi kak Arsya males deh. Terus berbelok ke cewek itu." Yang Sherina maksud adalah Intan.
Hera tersenyum kikuk.
"Kayaknya sih ya, belum bukti pastinya. Dan sebenarnya gue juga cuman suka ke kepribadiannya aja yang baru gue tahu setelah gue dideketin sama dia oleh Kakak gue si Heri, dan kak Litta." Hera sedikit mengelak dari dugaan Sherina dan Cici mengenai perasaan Arsya yang menurut mereka juga menaruh hati pada Hera.
"Hemmm." Sherina dan Cici menggeram bersamaan sambil saling memandang satu sama lain.
Dan Hera yang diledek seperti itu pun geram karenanya.
"Heh! Gue serius, tahu!" kata Hera membela diri.
"Ya, serius." Cici menyepelekan ucapan Hera.
"Serius banget malah." Sherina juga menyindir.
"Kalian mau gue tabok ya?" ancam Hera sambil melotot.