Intan ikut bersyukur.
Karena padahal, kalau diitung-itung rumah yang mereka tempati itu tidak seharga dengan uang yang diberikan. Sebab, semua perabot yang ada juga diberikan pada Shaka.
Rumah itu juga termasuk rumah yang bisa dibilang cukup mewah bagi Intan. Shaka beruntung punya orang-orang yang baik di sekitarnya.
Dan Intan juga tidak heran karena Shaka adalah anak yang baik, adik yang baik, dan seorang mahasiswa yang baik pula.
Intan dan Shaka kembali terdiam. Mereka anteng dengan suara bising jalanan.
Namun, setelah berselang kisaran lima menit. Shaka dan Intan sama-sama ingin berucap.
"Kak," panggil Shaka pada Intan.
"Ka," panggil Intan pada Shaka.
Panggil keduanya bersamaan.
Dan karena bersamaan itu, keduanya pun tertawa.
"Ada apa, Ka?" tanya Intan.
"Kakak dulu. Kakak mau ngomong apa?" Shaka masih tertawa.
Dan anehnya, keduanya jadi sama-sama tegang. Aneh juga jadinya.
