"Yeee, gak gitu kali." Irwan mengelak.
Terdengar suara Hana tertawa-tawa melihat respon Irwan yang lucu.
"Ya deh. Gue to the point. Lo mau dateng ke rumah gue gak?" tanya Arsya.
Detak jantung Arsya sudah dag dig dug tidak jelas sebab Arsya tidak mau mendengar jawaban 'Ya' dari mulut Irwan. Menurut Arsya, itu adalah suatu hal yang menakutkan untuk sekarang karena Arsya nantinya akan sulit untuk menyiasati Intan.
Harus disembunyikan di mana Intan agar tidak ketahuan oleh Irwan?
Bahaya! Warning keras!
"Ya. Tentu dong gue dateng. Gue udah beli kado buat lo kemarin sama si Hana. Tapi sayangnya si Hana gak mau." Ada nada sedih di suara Irwan.
Arsya pun dapat merasakannya.
Tapi, Arsya lebih sedih lagi. Kalau Irwan akan datang. Maka, itu adalah sebuah tanda akan datangnya kesulitan bagi Arsya.
Belum sempat Arsya kembali bicara, Irwan sudah lebih dulu menyelanya.
"Udah ya, gue tutup. Selamat ulang tahun dari si Hana katanya. Bye!" Irwan pun menutp panggilan teleponnya.
