"Ah, kenapa gue jadi bimbang gara-gara dia gak bales pesan dari gue? Hidup-hidup dia juga. Gue kenapa repot? Awas ya lo, Han. Kalau lo kangen sama gue. Tanggung sendiri, lo!" Arsya memarahi handphone-nya sendiri.
Maksudnya, dia sedang memarahi Hana juga seperti apa yang dilakukan Hana di ujung sana. Tapi baik Hana maupun Arsya, keduanya sama-sama tidak tahu dengan kelakuan mereka yang sama.
***
Di kamarnya, sesudah salat subuh Intan mendapatkan panggilan telepon dari sang ibu.
Intan dan Ibunya—Sri tertawa-tawa menggosipkan Shaka.
"Iya, Intan. kayaknya adikmu mau nikah deh bentar lagi," kata Sri di ujung panggilan telepon sana sambil tertawa-tawa.
Tawa kebahagiaan sang ibu melihat anak lelakinya sudah beranjak dewasa dan dekat dengan perempuan adalah kebanggaan tersendiri ditambah lagi Shaka sudah punya pekerjaan dan lulusan universitas.