Bingung dengan perasaannya sendiri.
Bilik toilet pun terbuka secara bersamaan.
Itu adalah Sherina dan Cici.
Keduanya saling menunjuk satu sama lain.
"Bareng! Kita sehati." Cici yang bilang.
"Kan kita bestai." Sherina menambahi.
Hera yang masih anteng menatap wajahnya sendiri dan sekarang pura-pura berdandan itu pun mulai mengejek kedua sahabatnya yang bertingah seperti anak kecil.
"Bestai? Ralat! Tai mungkin. Udah pada buang air besar kan kalian?" Hera melihat pada Sherina dan Cici dari pantulan cermin karena posisi kedua sahabatnya itu ada di belakang hera sekarang.
Dan dalamwaktu bersamaan, Sherina dan Cici menunjukkan deretan gigi putih mereka.
Kemudian, keduanya pun mendekati Hera.
"Her, gue tadi mulas banget," kata Sherina.
Hera mengangguk-angguk sambil masih membenahi wajahnya. Menambahkan kesegaran dengan tambahan pulasan make up. Dia hanya memberi tambahan bedak dan mascara saja. Serta ditambahi sedikit warna bibir.