***
Di dapur, bi Ani mencoba bertanya baik-baik pada Intan soal yang tadi.
Intan masih menangis. Dia juga tak berani menceritakan soal yang sebenarnya. Menurut Intan, terlalu banyak hal yang harus dibahas.
Dan di suasana hati Intan yang sedang tidak karuan sekarang, Intan memilih untuk menenangkan diri.
"Bi, aku mau ke kamar ya,"ucap Intan lirih.
Bi Ani pun langsung mengangguk. Bi Ani sangat paham dengan suasana hati Intan.
"Mau bibi buatin teh manis biar anget? Atau kamu mau bibi seduhin wedang jahe?" Bi Ani memijit-mijit bahu Intan.
Intan pun menggeleng. "Enggak usah kok, Bi. Aku mau istirahat aja. Nenangin pikirann dulu."
"Baiklah kalau begitu. Jangan mikirin apa-apa ya! Kamu tidur aja. Biasanya kalau ditidurin, pasti fresh lagi." bi Ani tersenyum.
Dia begitu pengertian pada Intan. Intan sendiri merasakan kepedulian bi Ani sejak Intan masuk ke rumah Arsya untuk pertama kalinya. Dia memang baik.