Litta langsung berjalan cepat dan memeluk Arsya.
"Gimana kondisi lo, Sya? Baikan dong ya? Gila, perawatnya aja cantik banget. Gue kayaknya tahu tuh cewek." Litta mengedipkan matanya menggoda Arsya.
Rachel hanya senyum-senyum melihat keakraban keduanya.
"Hahaha. Lo bisa aja." Arsya tak bisa menahan tawanya.
Sikap Litta memang mengundang gelitik perut Arsya. Dia suka heboh enggak jelas. Sementara Rachel selalu jadi penonton setia.
"Hel, minggu depan mulai kerja kan?" tanya Arsya padanya.
Rachel mengangguk. "Iya, Kak. Makasih ya udah kasih aku kesempatan untuk kerja. Hihihi." Rachel jadi malu.
Litta pun menepu bahunya. "Semangat ya!"
"Pasti, Tante." Rachel semakin semangat mendapat dukungan dari Litta dan juga Arsya.
"Harus." Arsya menekankan katanya.
Karena membicarakan soal pekerjaan di kantor. Mereka pun jadi teringat soal Hana.
Dan Litta mewakilinya dengan bertanya soal Hana pada Arsya.