"Aku …." Hera bingung harus menjawab apa. Inginya sih Hera mengamuk ditanya seperti itu.
Namun, rasanya berbeda dengan ditanya oleh kedua sahabatnya. Ditanya oleh Erik itu membuat Hera sedikit malu karenanya. Bingung juga. Takut salah ngomong.
Padahal biasanya, Hera selalu biasa saja.
Apa Hera memang cemburu karena Arsya dekat dengan perempuan lain?
Berpikir seperti itu, Hera sendiri tidak cukup mengerti dengan perasaannya.
Tapi, setelah dipikir-pikir lebih lanjut. Hera pun mulai mengumpulkan tenaga untuk menjadi dirinya sendiri.
"Emangnya hubungan aku sama dia apa? Gak ada apa-apa, kok." Hera menunjukkan deretan giginya. Berusaha tersenyum agar ucapannya itu bisa dipercaya.
Tapi itu tidak bisa menyembunyikan perasaan kikuk yang ada. Semua orang bisa melihatnya.
"Ya kalau enggak ada apa-apa, ya gak apa-apa juga. Kan? Iya kan?" Bayu memprovokasi.
Erik, Cici dan Sherina pun sama saja. Mereka mendukung ucapan Bayu.
