"Ah, yang benar saja." Arsya mulai tidak bisa kontrol emosi.
Dia pun menyerah.
"Oke, baiklah." Arsya pun berhenti menghubungi Hana.
***
Rachel sudah bisa pulang dari rumah sakit.
Irwan mengapingnya untuk berjalan. Diikuti oleh kedua Ibu mereka—Laura dan Mira.
Irwan yang menyetir untuk mereka. Rachel duduk di sampingnya dan kedua ibu mereka duduk di jok belakang.
Sepanjang perjalanan menuju rumah Rachel, Irwan dibuat emosi karena ibunya—Laura dengan ibunya Rachel—Mira kembali membahas pernikahan mereka.
Dan kali ini bukan hanya Irwan yang geram. Rachel pun sedikitnya tidak suka membahas itu. Rachel merasa risih dengan ekspresi Irwan yang tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.
"Jadi apa kalian sudah diskusi mengenai tanggal pernikahan? Kalau belum, bisa kami tentukan harinya. Kalian juga tidak perlu urus ini dan itu. Serahkan pada kami. Iya kan, Jeng?" Laura mencari dukungan sang calon besannya—Mira.
Mira sangat antusias untuk memberi dukungan atas ucapan Laura barusan itu.
