"Han, gue kira lo gak bisa ngambek beneran ya. Dan lo tahu? Lo kalau ngambek begini makin jelek tahu. Lo kayak Nenek Lampir." Arsya berniat melucu.
Tapi apa yang dia dapatkan dari candaannya itu?
"Ihhhhh, lo ngeselin banget tahu gak? Hah? Arsya!" Hana kesal. Dia menjambak rambut Arsya dengan gemasnya.
"Awww, aww, Han. Han, sakit." Arsya kesakitan. Dia juga melirik sepintas pada karyawannya yang kini sedang berada di meja kerja mereka masing-masing.
Dan mereka menertawakan Arsya dan Hana yang beradegan kocak saat ini.
Mereka tidak bisa menahan tawa mereka melihat Arsya kesakitan dan Hana tampak begitu kesal pada Arsyya.
Tapi mereka tidak bisa memisahkan keduanya. Mereka yang melihatnya juga bingung.
"Han, lepasin Han. Lo malu maluin gue tau gak? Hah" Arsya berucap pelan agar tidak terdengar.
