Chereads / Ade, Gebetanku / Chapter 37 - Bagian 36

Chapter 37 - Bagian 36

Setelah Arthur dinyatakan meninggal karena kecelakaan lalulintas, jenazah Arthur sudah dibawa pulang oleh Kristina istri Arthur dan Aditya anak Kristina. Kristina mengadakan acara tiga malam dirumahnya sendiri untuk menghormati alm. Arthur, banyak saudara, kerabat, teman yang datang untuk melayat sekaligus memberi ucapan turut berdukacita kepada keluarga yang ditinggalkan.

Bella dan Shintya (Bunda Bella dan Ade) juga datang meskipun awalnya Kristina tidak mengundang mereka tapi Adit membujuk ibunya agar mengundang Bella dan Shintya untuk datang diacara tersebut

"Bella, tante Shintya, terima kasih sudah datang kemari" sambut Adit

"nak kami turut berduka cita atas meninggalnya mas Arthur" hibur Shintya

"terima kasih tante" kata Adit

"bagaimana keadaan ibu kamu?" tanya Bella

"saat ini ibu masih dalam keadaan berduka, tapi kondisi ibu sudah lebih baik dari sebelumnya" kata Adit

"tante, bagaimana keadaan Ade sekarang?" tanya Adit

"Ade masih dirawat diruangan ICU, dokter belum mengizinkan kami untuk membesuk Ade"? kata Shintya

"semoga Ade segera sembuh"? harap Adit

"Bella, tante ayo silahkan masuk" Adit mempersilahkan

Bella dan Shintya mengangguk tersenyum lalu masuk kedalam rumahnya Kristina. Mereka lalu mencari tempat duduk untuk mereka berdua

"Bunda, kita duduk disini saja" kata Bella

"iya" sahut Shintya

Mereka pun melihat sekeliling tidak ada tamu yang mereka kenal, mereka lalu melihat Kristina sedang berbincang dengan tamu yang hadir mungkin itu kerabatnya Kristina. Kristina sempat melihat Shintya dan Bella kemudian kembali berbincang dengan para tamu yang hadir

Acara berlanjut hingga tengah malam, banyak tamu yang sudah pulang tapi ada juga yang masih betah dirumahnya Kristina. Shintya dan Bella memutuskan untuk pamitan ke Kristina dan Adit

"apa kabar Kristina" sapa Shintya

"hmm" Kristina acuh

"saya turut berdukacita atas meninggalnya mas Arthur" Shintya empati

"hm, seandainya suami saya tidak tinggal dirumah kamu, pasti suami saya masih hidup" Kristina mengaduh

"apa tante lupa kalau tante sendiri yang meminta ayah untuk tinggal dirumah Bunda" Bella membela

"hmmm" Kristina angkuh

"Kristina maaf kalau anak saya sudah lancang tadi" Shintya minta maaf

"Bella, ayo minta maaf sama tante Tina" Shintya menyuruh

"Bunda tapi kan dia..." Bella menunjuk

"Bella, ayo minta maaf" Shintya mengulangi

"Tante Tina maafin Bella yah" Bella tak tulus

"....." Kristina diam saja

"kalau begitu saya dan Bella pamit dulu, permisi" kata Shintya

Mereka bertemu Adit yang sedang menjamu tamunya

"nak, tante pulang dulu yah" pamit Shintya

"eh tante sudah mau pulang yah" kata Adit

"iya besok tante harus kerja" kata Shintya

"Adit gue pamit dulu, esok gue mau ke rumah sakit mau cek keadaan Ade" kata Bella

"apa perlu saya temani " tawar Adit

"nggak usah, mending loe jagain ibu loe" kata Bella

Lalu Bella dan ibunya meninggalkan rumah Kristina dan pulang ke rumah mereka (tentunya naik mobil orderan, karena mobil Shintya rusak parah karena kecelakaan dan untungnya mobil itu ada asuransinya jadi Shintya bisa mengklaimnya)

Tiga hari sudah berlalu, iringan-iringan mobil dan motor dijalan menandai jenazah Arthur akan dibawa ke pemakaman, banyak yang mengantar jenazah Arthur ketempat peristirahatan terakhirnya, isak tangis mewarnai prosesi acara kedukaan itu,

kini mereka sudah ada di TPU dimana Adit dan ibunya berdiri disamping peti jenazah Arthur. Acara diisi oleh ceramah dan khotbah dari diiringi dengan nyanyian dan doa dari pemuka agama. Sepatah duakata diucapkan oleh sanak saudara, kerabat, sahabat dan teman dari almahrum. Kemudian peti jenazah diturunkan keliang lahat setelah itu ditutup dengan tanah dan pasir oleh petugas pemakaman

lalu diatas makam ditaruh batu nisan yang terukir nama Arthur. Tak lama kemudian orang-orang yang hadir diarea pemakaman satu per satu meninggalkan tempat itu sehingga tersisa segelintir orang saja termasuk Adit, Kristina, Shintya dan Bella

"nak yang tabah yah sekarang kamu yang akan menggantikan ayahmu menjaga ibumu dan menjadi tulang punggung keluarga" kata Shintya

"iya tante saya akan berusaha untuk menjadi orang yang berguna untuk keluarga saya" kata Adit

"Adit gue yakin loe orang yang kuat, jaga ibu loe baik-baik dan gue minta maaf kalo gue ada salah sama loe" kata Bella

"iya, gue maafin loe" Adit ikhlas

Mereka menghampiri Kristina yang masih bersedih dimakamnya Arthur

"Kristina kamu yang sabar yah, ka..." ucapan Shintya terpotong

"kamu nggak usah sok peduli sama saya, kamu senangkan lihat saya susah" Kristina emosi

"jangan salah paham, saya bukan orang yang bersenang-senang diatas penderitaan orang, saya juga merasa kehilangan ditinggal oleh orang yang saya sayangi" Shintya simpati

"mas Arthur" Kristina menangis diatas nisan

"nak, tante pulang dulu yah?" pamit Shintya

"Adit, gue pulang dulu, hibur ibu loe" pamit Bella

"terima kasih kalian sudah datang kemari" kata Adit

"sama-sama" ucap Bella dan Bunda bersamaan

Setelah Bella dan bundanya pamit, Adit menghampiri ibunya

"ibu, ibu tidak apa-apa?" tanya Adit

"iya ibu nggak apa-apa?" Kristina terisak

"ayo ibu kita pulang, sebentar lagi hujan turun, Adit nggak mau ibu jatuh sakit" kata Adit

Kristina menuruti perkataan Adit anaknya

Hari sudah malam, hujan turun dengan derasnya membasahi bumi, kilat saling bersahut-sahutan, bunyi guntur menggelegar. Keesokan harinya pelangi menyambut pagi, burung-burung berkicau, daun-daun meneteskan embun. Hari yang baru telah dimulai