Adit baru saja sampai dirumahnya, dia memarkirkan motornya digarasi rumah kemudian dia masuk dalam rumah, didalam rumah ibunya Adit, Kristina menyambutnya.
"nak, dari mana saja kamu, kenapa jam segini baru pulang" Kristina khawatir.
Adit membuang nafas
"ibu aku baru dari rumah teman, tadi aku nolongin anak kecil. ups. maksudnya anak SMP dia lagi nyariin
kakaknya disekolah aku tapi karena kakaknya nggak ketemu aku antar dia pulang kerumahnya" Adit
menjelaskannya ke ibunya.
"yah sudah kalau begitu, lain kali kalau mau main ke rumah teman atau jalan-jalan sampai lupa waktu, kamu
telpon ibu dulu biar ibu nggak khawatir. Untung ayahmu belum pulang kerja kalau sampai ayahmu tau kamu pulang kemalaman..." belum selesai Kristina bicara Adit sudah memotong pembicaraan ibunya.
"Bu! dia bukan ayah kandungku, lagi pula aku tidak menganggap dia sebagai ayahku, hanya ibu satu-satunya keluargaku setelah ayah meninggal"Adit marah, kecewa & sedih
Kristina lalu memeluk dan menenangkan Adit.
"Adit sayang kamu jangan berkata seperti itu tentang ayahmu meskipun dia ayah tirimu setidaknya dia mau
menikah dengan ibu dan menganggap kamu sebagai anaknya sendiri" Kristina membelai rambut dan
punggung Adit anaknya.
Setelah Adit tenang ibunya menyuruhnya mandi setelah itu mengajaknya makan malam. Adit menuruti apa yang dikatakan ibunya. Saat makan malam bersama ibunya, Adit hanya diam saja setelah dia menyelesaikan
makan malamnya dia pamit untuk istirahat dikamarnya kepada ibunya.
Ayah tiri Adit, Arthur baru pulang kerja saat tengah malam. Dia lalu ke kamarnya dan melihat istrinya sudah tertidurpulas. Dia mengganti baju kerjanya dengan piyama lalu tidur disamping istrinya.