Arthur dan semua tetua tidak menyangka jika para wanita muda tersebut benar-benar mempersiapkan diri, "Saya sangat senang mendengar semua itu semoga Tuhan selalu Memberkati kita di dalam melawan kezaliman yang diberikan oleh Rektor dan sekutunya Ayo mari kita berperang!" Ucap Arthur dengan semangat.
"Ayo, mari kita berperang! Kami sudah siap untuk mengangkat senjata kami maupun mempertaruhkan nyawa," ujar semua orang yang berada di hutan suci.
Hari-hari berlalu minggu berganti bulan kehamilan Molly semakin membesar semua orang semakin was-was dengan kelahiran anak dari Arthur. Sementara perang sudah semakin dekat karena mata-mata yang dikirim oleh Persekutuan Tiga Ras sudah mendapatkan gambaran jika Hector dan sekutunya sudah menambah kekuatan untuk melakukan perang tersebut.