"Tentu saja aku mau, Arthur. Aku juga ingin menghabiskan waktuku bersama denganmu! Aku tidak peduli jika aku harus mati esok, aku hanya ingin bersamamu!" balas Molly. Menatap Arthur dengan segala rasa di dadanya, "aku tidak tahu apakah ini cinta atau apa? Yang aku tahu, aku menginginkanmu berada di sisiku," lanjut Molly.
"Maukah kau menikah denganku Molly?" tanya Arthur berlutut dengan begitu ksatrianya, "Oh, Arthur! Kau serius ingin menikahiku?" tanya Molly tidak percaya. Ia merasa bagaikan sebuah mimpi semuanya begitu cepat terjadi, "Apakah semua ini, mimpi?" tanya Milly bercucuran air mata.
"Tentu, saja! Aku tidak ingin semua ini hanyalah sebuah permainan dari sebuah perasaan yang aneh. Kita bukan lagi anak-anak yang masih berlarian kesana-kemari, jika kamu memang tidak menginginkannya aku mengerti Molly. Jangan merasa sedikit terpaksa atau terbebani," balas Arthur
