Tepat ketika Zean memberi aba-aba Zefa mulai berusaha menghafal dialognya sebelum diucapkannya. Kepalanya mendongak dan dilihatnya lawan mainnya Nathan tengah menatapnya dengan dingin.
"Bukankah harusnya kau–"
"Bukan begitu, Fa. Kau harus sedih lagi, bukankah di samping dialog kamu sudah ak
ku beri arahkan kalau mukanya harus sedih?" Zean memperlihatkan sebuah kata yang bertuliskan 'Wajah sedih' kepada Zefa.
Zefa mendesis kesal. "Bagaimana bisa aku melakukan hal konyol seperti itu?" Dahinya menggerus seiringan dengan tatapan Zean yang mulai dongkol terhadapnya.
"Bukankah kau sering melihat drakor? Lakukanlah seperti itu." Zean menjauh dan kembali memberi aba-aba 'Mulai' kepada Nathan dan Zefa.
'Oh astaga, aku ingin segera tidur kembali.' Zefa memutar mata malas sebelum dirinya kembali mematri atensinya kearah lebaran kertas yang berada di tangannya. Membuat ekspresi sedih adalah hal yang sulit dilakukan Zefa, apalagi jarang sekali dia merubah ekspresinya dari datar ke sedih.