Di dalam kelas, meski Zefa berjalan dengan menggunakan tongkat namun tetap saja dia sangatlah sibuk hingga tidak ada waktu untuk melakukan hobinya yaitu tidur. Disaat Zefa hendak menempelkan pantatnya di kursi, sebuah panggilan dari kembali terdengar dari Zean yang meminta Zefa untuk ke meja nomor tujuh.
Entah berapa kali Zefa selalu menghela nafas namun hal itu sama sekali tidak mengubah kekesalannya dan membuat Zefa berdecak. Dengan muka masam masam dia berjala menghampiri meja tersebut lalu meletakkan buku menu di atas nakas. "Silahkan, jika kalian ingin memesan sesuatu bisa mengatakannya denganku."
"Zefa!"
Mendengar namanya yang dipanggil membuka Zefa, muka masam yang sebelumnya terlihat di wajahnya tiba-tiba saja menghilang disaat dia melihat beberapa orang yang sangat di kenalnya tiba di kelas.
"Wah aku tidak menyangka kalau kalian akan datang kesini," ucap Zefa yang sangat bersemangat sambil mengampiri Rethaline dan teman lainnya yang baru saja datang.