Nathan duduk sendiri di depan salah satu toserba yang berada di dekat rumah Zefa. Dia masih memikirkan perkataan Zefa tiba-tiba mengusirnya begitu saja padahal dia ingin menjenguk dan memastikan apakah Zefa baik-baik saja atau tidak.
Dengan di temani sekaleng soda Nathan mencoba untuk menenangkan pikirannya. Setelah menenggak soda Nathan bergumam, "Aku tahu kalau dia sedang merasa berduka tapi mengusir sahabatnya sendiri bukanlah tindakan yang tepat. Oh atau mungkin saja aku memang tidak mengerti perasaannya?"
Nathan mendongak. "Sejak kapan aku merasakan duka seperti itu?" Tak lama setelah mengatakan hal tersebut Nathan mengusap pelipis. "Benar, sudah tujuh belas tahun lalu aku tidak merasakan rasa sedih sepeti itu. Manusia memanglah mahkluk yang rapuh."
"Kalau kau tidak rapuh berarti kau bukan manusia."
Terdengar suara seseorang yang mengajaknya berbicara dan Nathan melihat wanita itu duduk di kursi depan lalu tersenyum ke arahnya. "Oh kau Sasha, sedang apa kau disini?"