"Minta maaf? Anda menyuruh putriku yang menjadi korban kekerasan dalam masalah ini minta maaf? Aturan macam apa itu?" Clara menyandarkan punggung lalu menyilangkan kaki dan menatap Rio dan juga Ibu Clare yang sedang duduk di depannya.
Ibu Clare yang tidak terima langsung menggebrak meja dan berdiri. "APA KAU KIRA PUTRIMU SAJA YANG MENJADI KORBAN? KARENA PUTRIMULAH CLARE SEKARANG JADI BERSEDIH!" bentak wanita yang seusia Clara sambil menunjuk-nunjuk ke arah Clara.
Rio melihat situasi di depannya semakin memanas. 'Aku tidak akan bisa membiarkan Zefa menang begitu saja. Wanita ini memang sama dengan suaminya, selalu mencari masalah'
Dengan santai Clara menurunkan tangan Ibu Clare yang menujuk kearahnya sambil berkata, "Tenaglah nyonya, meskipun sampah yang berbau busuk Anda beri sebotol parfum pasti tetap saja baunya masih tercium kemana-mana."