"AYO SEMUANYA BERSIAP DITEMPAT, BAGI PARA TOKOH PASANG MIKROFON DI PIPI KALIAN, AGUS BERSIAPLAH MEMBAWAKAN ALUR CERITA, JEJE SIAPKAN BACKSOUND UNTUK NANTI, AYO SEGERA BERSIAP, SEBENTAR LAGI DRAMA AKAN DIMULAI." Zean berkeliling sambil menepukman tangannya berkali-kali.
"Baik," ucap Jeje dengan mengarahkan kedua matanya kearah laptop yang berada didepannya.
Semua orang yang ada di panggung bersiap-siap diposisinya termasuk juga dengan Zefa dan Nathan yang sedari tadi menunggu di balik layar. Untuk menghilangkan rasa gugup yang merasuk kedalam tubuhnya, Zefa memilih untuk memainkan game rubik yang ada di ponselnya. Sementara Nathan, dia lebih memikirkan misi yang harus diselesaikannya saat ini.
'Tim A dan Tim C pasti sudah ada di depan panggung dan aku harap mereka tidak melupakan tugas mereka,' batin Nathan.
Zean yang sedari tadi berdiri di tepi panggung mulai menghitung mundur waktu pementasan drama sambil menatap jam tangan yang ada di tangannya. "TIGA, DUA, SATU. MULAI!!"
