dengan menilik apakah bekas lukanya benar tertutup atau tidak, ia melihatnya dari pantulan kaca kecil yang dibawa Maria.
"Kalau begini tidak akan ada yang tahu," ucap Maria. "Sudah selesai."
"Terima kasih Maria," jawab Zefa sambil menurunkan kakinya dan memakai sepatu hitam yang terlepas dari kakinya.
"Apa kau yakin kalau semuanya baik-baik saja? Haruskan aku melaporkan ke kepala sekolah?" tanya Agus yang masih was-was dengan kondisi Zefa.
"Jangan." Zefa berdiri lalu menata kerah bajunya. "Aku tidak ingin orang lain tahu masalah ini, aku ingin menyelesaikamnya sendiri jadi, ayo kembali ke kelas."
Maria dan Agus mengangguk paham, mereka berdua berjalan di sisi kiri dan kanan Zefa agar mereka berdua bisa melindungi Zefa.