Saat bersamaan Veeneta menoleh lalu berbalik menatap dingin pada si ketua penyihir yang wajahnya dipenuhi rasa takut dibalik topeng hitam.
'Apa dia sungguh tidak bisa diajak berbicara. Tapi, setidaknya aku akan mencobanya.'
'Kalaupun tidak bisa, aku akan berusaha melarikan dari tempat ini.'
Saat si ketua penyihir berusaha berpikir dengan bola matanya yang bergerak ke kanan ke kiri mencari celah ke mana dia harus kabur saat Veeneta tidak bisa lagi diajak berkerja sama.
"Penyihir tua, aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Sebaiknya kamu jangan pernah bermimpi untuk bisa melarikan diri dari sini." Suara dingin Veeneta menyapu udara dingin dan ketenangan di ruang rahasia itu.
Seketika mata si ketua penyihir melebar.
Veeneta tersenyum senang melihat betapa ekspresi wajah penyihir tua itu ketakutan setengah mati.