"Hei, bisakah kalian mendengarku!" Veeneta berteriak pada sopir dengan panik.
Namun, sopir sepertinya tidak mendengarnya. Dia tidak hanya tidak mau menghentikan mobilnya, tetapi juga menambah kecepatan.
Veeneta menggigit bibirnya dan memukul pintu mobil. Dia memelototi sopir. "Apa yang terjadi!"
Misaki hanya bisa mendengar suara Veeneta yang berteriak keras lalu berkata, "Sebaiknya kau tidak perlu banyak berusaha, percuma aku rasa mobil ini memiliki kedap suara, jadi sekeras apa pun kamu berteriak mereka tidak akan ada yang mendengarmu."
Veeneta menarik napas menatap Misaki.
Sungguh dia sangat frustasi kali ini.
Ke mana mereka membawa keduanya?
Dengan pikiran itu Veeneta tidak bisa lagi berpikir, dia hanya bisa mendengar napas Misaki dan bahkan suara mesin mobil yang ditumpanginya pun nyaris tidak terdengar.