Karina sudah sampai di rumah. Jujur dirinya lumayan lelah hari ini. Entahlah kenapa bisa begitu. Biasanya tidak terlalu seperti ini. Apa karena ia yang memutuskan untuk pulang berjalan kaki dari kantor sampai taman? Mungkin saja iya.
Jarak kantornya dan taman bukanlah dekat. Tidak tahu mengapa hari ini dirinya ingin jalan kaki. Tindakan yang bodoh memang. Namun, namanya juga ingin. Sudah lama sekali dirinya tidak berjalan kaki seperti itu.
Dirinya berpapasan dengan sang suami di tangga. Sejak kejadian kemarin. Keduanya tidak ada bertegur sapa sama sekali. Mereka memilih bungkam dan hanya melempar senyum saja. Itupun sekedarnya.
Kali ini, Karina ingin mengubah keadaan. Dirinya sudah muak. Memang ia merasa kecewa dan sakit hati dengan perkataan Ken tempo lalu tentang dirinya. Namun, jujur ia tidak bisa marah berkelanjutan dan membenci sosok sang suami. Katakanlah dirinya naif.
"Tuan," cicitnya.