Mentari telah usai berbelanja. Perempuan itu hanya belanja sebentar sehingga pukul 5 sudah sampai di rumah. Walaupun barang belanjaan Mentari banyak, namun perempuan itu bisa memilah-milah bahan makanan dengan cepat karena sudah terbiasa. Karena sedikit lelah, Mentari memutuskan untuk mengecek ponsel sebentar. Dan betapa mengejutkannya ketika dia mendapati sebuah pesan dari Langit yang telah resmi menjadi suaminya itu. Bukan lagi suami yang tertulis menggunakan tinta hitam di atas kertas putih. Mentari seketika tersenyum senang.
[Halo, Sayang. Besok kita ketemu di restoran dekat pusat kota jam 3 sore, ya. Kamu izinlah kepada Max untuk beberapa hari. Karena aku rindu sekali denganmu.]
Mentari membaca pesan tersebut seraya tersipu. Langit manis sekali. Jika Langit semanis itu sejak dulu, sudah pasti hidup Mentari akan bahagia karena dilimpahi cinta oleh lelaki yang juga dia cinta. Namun, sedikit terlambat sepertinya jauh lebih baik daripada tidak pernah diungkapkan sama sekali.