Dunia ini, apakah memang terasa begitu suram nan sepi? Apakah kegelapan memang tengah menyelimuti? Ataukah takdir tengah membenci? Langit tak mengerti, deretan waktu begitu membuatnya bingung. Jangankan dia bisa memahami, bahkan Mentari saja sudah pergi. Dunia Langit terasa runtuh. Atap hidupnya roboh hingga tak utuh. Ditambal tak sampai, dibiarkan menyakitkan.
Mentari, sudah seminggu dia merenung di rumah sendiri. Tak ada nyawa, tak ada cinta. Hanya ada benci dan duka. Langit merasa tak sanggup lagi untuk menjalani hari. Waktunya hanya habis untuk menyesal dan menyendiri. Bahkan air matapun seperti terkuras tak lagi terisi. Bagaimana bisa begini?