Suasana hening. Tidak ada yang membuka percakapan sama sekali. Keduanya asik dengan pikiran masing-masing. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling bersahutan.
Hingga akhirnya, salah satu dari mereka beranjak. "Saya duluan, Pak," pamit Princess.
"Tidak boleh. Temani saya sampai selesai makan," sahut Raka cepat. Enak saja gadis itu. Bisa-bisanya ia ditinggal seorang diri. Tentu tidak mau. Dan lagi tumben sekali wanita yang sudah resmi menjadi istrinya walau istri kontrak sekalipun memakan makanan dalam porsi sedikit. Jelas, hal itu bukanlah tipe Princess sekali. Raka sangat tahu itu.
Apa mungkin karena gadis itu yang memasak jadi tidak berselera? Ah! Apa iya. Masakan Princess terbilang enak kok. Sekarang Raka tahu kalau tadi itu hanya akal-akalan Princess saja sesuai dugaannya tadi.