"Loh, kenapa aku berada di kamar?" lirih Mentari tidak menyangka dengan apa yang tengah dialaminya saat ini. Jelas, Mentari sangat ingat kalau dirinya terakhir kali sedang duduk di bawah pohon rindang. Namun sekarang? Kenapa bisa di kamarnya? Bagaimana cara dirinya ke mari? Mentari benar-benar kebingungan.
Hingga tak lama, muncullah sosok Langit sambil membawa sebeskom air. Pria itu keluar dari kamar mandi. Melihat Mentari sudah bangun, tanpa sadar Langit mengembangkan senyum. Pria itu mempercepat langkah kakinya menuju arah Mentari.
"Lo udah bangun? Syukurlah." Duduk di samping Mentari dan langsung memeluk gadis yang tengah tercengang itu.
Pelukan Langit sangat erat. Mentari hanya diam tidak membalas pelukan pria yang notabenya adalah suaminya tersebut. Semua itu dikarenakan Mentari begitu syok dengan perlakuan tidak biasa dari pria tampan beralis tebal itu.
"Ada apa ini? Kenapa dia memelukku begini?" guman Mentari dalam hati.