Di Rumah Sakit.
Langit tengah menatap nanar kondisi sang istri yang jauh dari kata baik-baik saja. Istrinya itu ditemukan pingsan di kamar mandi. Sebahagian rambut yang terlepas disertai dengan luka memar di sekujur tubuh dan wajah. Melihatnya membuat Langit marah dan khawatir. Marah kepada pelaku yang telah berani berbuat seperti itu kepada sang istri. Khawatir karena istrinya itu tak kunjung sadar. Hari sudah larut malam. Terhitung hampir dua hari seorang Amanda Mentari belum sadarkan diri juga.
Langit saat ini hanya bisa duduk sambil terus menggenggam tangan sang istri beraharap supaya Mentari membuka mata. Hal itu sudah cukup untuk menenangkan hatinya yang gelisah. Langit jug tidak tahu kenapa dirinya segelisah ini hanya karena seorang Mentari.
Dahulu, ia juga sering menyiksa Mentari, tapi tidak pernah separah perbuatan orang itu.