Princess memandangi pria yang terlihat sibuk mengobati lukanya itu. Suasana hening. Tidak ada yang membuka pembicaraan sama sekali.
Princess hanya tidak menyangka kalau pria yang membuatnya seperti ini ternyata peduli juga.
"Sudah selesai." Raka tersenyum melihat hasil kerjanya.
"Terima kasih." Princess berkata dengan tulus. Walau dirinya tidak suka dengan pria di depannya itu. Namun, tetap saja ia merasa sangat berterima kasih karena Raka sudah mau merawat lukanya ini.
Raka tidak menyahut. Pria bermata sipit itu langsung beranjak dari posisinya. Tanpa berkata sepatah kata pun, ia melengos pergi begitu saja.
BRAK!!
Terdengar pintu ruangan yang ditutup dengan keras. Princess sampai terjungkal karena kaget.
"Astaga! Benar-benar Tua Bangka sinting!" Mengelus dadanya.
Princess tentu kembali kesal kepada Raka. Ia saat ini berada di ruangan pria itu.