Tak hanya sekedar melepaskan kacamata tebal Mentari, Prince juga merapikan anak rambut Mentari yang sediki berantakan. Tak hanya itu saja, ia bahkan melap keringat di kening Mentari. Sungguh sebuah perlakuan yang begitu manis sekali.
"Kenapa kamu bisa sampai tidur di pagi hari begini? Apakah tidurmu tidak nyeyak?"
"Apakah Langit menyiksamu sampai tidak membiarkanmu untuk tidur walau hanya sejenak sekalipun?"
Tanpa Prince sadari kalau sosok Langit sedari tadi sudah berada di depan pintu. "Benar-benar tidak bisa dibiarkan. Aku harus memberikannya pelajaran supaya tidak dekat-dekat dengan istriku. Dasar sepupu sialan!"
Langit sudah tidak dapat lagi menahan diri. Pemandangan yang dilihatnya kali ini benar-benar membuat amarahnya memuncak. Untuk apa sang sepupu berkelakuan seperti itu coba? Tidakkah Prince tahu kalau Mentari adalah istrinya. Benar-benar! Rahang Langit seketika mengeras.
Ia pun memutuskan untuk menghampiri sosok Prince.