"Terima kasih," kata Raka seperti tidak ikhlas.
Rendy tersenyum tulus. "Sama-sama. Kedepannya jangan terlalu sungkan."
Raka memutar bola matanya malas dan langsung membopong kedua adiknya yang sepertinya sangat lengket sekali dengan Rendy.
Rendy yang saat ini berdiri di depan mobil hanya memandangi punggung ketiga orang berbeda umur itu. Terlihat si bungsu berbalik arah dan melambaikan tangan kepadanya. Tentu, Rendy langsung membalasnya.
Ia sangat suka dengan yang namanya anak kecil. Apalagi, adik dari Alya itu sangat menggemaskan sekali. Tangannya ini rasanya ingin terus mencubit pipi tembem itu.
"Sayang sekali. Aku tidak bisa masuk ke sana." Memandangi rumah mewah itu. Ia tidak tahu itu rumah siapa. Sebenarnya dirinya penasaran kenapa adik-adik Alya pada ke sini? Jelas, rumah di depannya ini walau terlihat sederhana. Namun, bisa dipastikan kalau pemiliknya itu adalah orang kalangan atas. Sangat terlihat dari desain dan interior luar rumah.