Alya manggut-manggut setuju. Dirinya akan menceritakan apa yang diketahuinya dari sang adik.
Farel merasa was-was. Ia takut kalau penjelasan Alya nanti akan membuat Louis menemukan titik terang. Dirinya sangatlah tahu kalau sosok Louis bukan orang sembarangan. Ia kira, semua yang dilakukan anak buahnya sudah sangat rapi sampai tidak bisa ditemukan jejaknya sama sekali. Tapi, nyatanya tidak.
"Alya. Lebih baik kamu duduk. Jangan berdiri terus di sana."
"Baik, Tuan." Alya pun melangkahkan kakinya untuk menuju sofa dimana kedua pria tampan yang bersahabat itu sedang duduk sambil bersandar. Bisa Alya lihat jika Farel tidak mengenakan seragam Cleaning Servicenya. Ia juga tahu kalau Farel sudah tidak masuk selama bebeapa hari ini.
Ya, hal itu sangat wajar sich. Mengingat kalau Farel kan sebenarnya bukanlah orang kecil seperti dirinya. Pasti menjadi seorang Cleaning Service hanya sebagai mainannya semata. Bukan seperti dirinya yang bekerja karena mencari nafkah.