Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Do You Know Vampire?

Doshita_no
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.4k
Views
Synopsis
Hirakawa Yui adalah gadis yang aneh. Semua tentangnya sama sekali tidak normal. Sejak awal, kau bisa melihat semua itu hanya dari penampilannya. Dia menggunakan penutup mata disebelah matanya, dan terkadang, ada luka lebam atau goresan diwajahnya, bahkan lengannya pun dibalut oleh perban– Dan terlebih lagi, dia selalu memakai jubah gelap kesekolah. Bukankah itu aneh? Yup, tidak salah lagi, dia adalah salah satu orang yang mengidap sindrom kelas 8. Namun, apakah kenyataannya memang seperti itu?
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Sunyi...

... Didalam ruangan yang gelap itu, aku melihatnya.

Berdiri diambang pintu yang terbuka, tubuhku membeku ketika pandanganku tidak bisa berpaling dari kedua sosok itu.

Terbaring diatas tempat tidur, temanku bernafas berat, wajahnya juga pucat sementara kedua tangannya mencoba mendorong tubuh gadis lain– kakakku sendiri, diatasnya.

Hirakawa Yui memerhatikan kehadiranku, mengesampingkan ekspresinya yang seperti akan tumbang kapan saja, aku bisa melihat bagaimana matanya yang sedang meminta bantuan.

Namun, aku tidak bisa bergerak. Bukan karena aku tidak mau, tetapi melihat luka di tubuhnya, adrenalin ku melonjak naik.

Perasaan ini.... Sama seperti yang waktu itu.

Bau darah segar yang menusuk hidungku, rasa manis yang akan membuat Vampir manapun tenggelam dalam hasrat mereka... Bahkan hanya dengan melihat ekstasi diwajah kakakku, aku bisa mengerti seberapa besar kenikmatan yang dia rasakan.

Meskipun aku tahu akan buruk jika aku tidak menghentikannya, tapi rasa takut menghalangi niatku. Aku tidak ingin melakukannya, aku takut, sedikit gerakan yang kuambil, akan menghancurkan konsentrasi ku untuk menjadi tetap waras.

Lagipula, aku tidak ingin dia membenciku, tetapi, jika aku tidak menyelamatkannya sekarang, aku tidak bisa berhenti membayangkan apa yang akan terjadi padanya nanti, namun jika aku bergerak dan kehilangan kendali seperti kakakku, semuanya– akan menjadi sangat buruk.

Huh... Apa ini... aku merasa seperti terjebak dalam lingkaran tanpa ujung, memikirkan semua ini membuat kepalaku mati rasa. Kira-kira, wajah seperti apa yang kubuat sekarang? Aku sangat khawatir sampai-sampai aku mungkin bisa mati dengan cara seperti ini.

Apa yang harus kulakukan?

"APA YANG KAU LAKUKAN?!"

–Seperti badai, teriakannya seakan membangunkan kami semua. Berlari melewatiku, gadis berambut pirang itu melempar kantung belanja nya kesamping dan dengan sigap menghampiri mereka berdua. Dengan paksa memisahkan kakakku dari Yui, dan mendorongnya menjauh.

"Y-Yui! Apa yang sebenarnya terjadi?! Kau tidak apa-apa?!"

Saikawa Riko. Melihatnya yang selalu berperilaku cuek sedang dalam kepanikan sekarang, hatiku sakit. Seperti biasanya, dia mencuri semua kata-kata dan tindakan yang seharusnya kulakukan. Disamping merasa lega, aku juga mendapatkan perasaan cemburu dan kesal, sungguh, ini membuatku menjadi yang terburuk.

"Minggir...."

Kakakku yang sepertinya sudah kembali ke akal sehatnya mulai menatap Riko dengan tatapan intens, dan dengan perlahan, dia mengangkat telapak tangannya kedepan.

"K-kau! Apa kau mengerti apa yang sebenarnya telah kau lakukan saat ini?!  Melakukan kontrak padanya berarti kau telah melanggar peratu–"

Tepat disaat Riko ingin menyelesaikan kalimatnya, sesuatu mendorongnya terbang kebelakang, membuat punggungnya langsung menabrak dinding, sebelum akhirnya jatuh di tempat.

"Persetan dengan peraturan." 

Sambil dengan santainya menghampiri Yui yang sudah tidak sadarkan diri, kakakku tersenyum, dia membawa tubuh temanku dari tempat tidur, dan dengan lembut membelai luka di lehernya.

Dan sembari tetap membelakangi ku, dia menoleh kebelakang.

"... Kau tidak akan menghentikan ku?"

Melihat ekspresi di matanya yang menyipit membuatku sulit untuk menebak apa yang dia pikirkan, mau tak mau, punggung ku dibuat menggigil karenanya.

Kenapa semua ini terjadi? Segala tragedi yang mengerikan ini... Dimana letak kesalahannya?

–Ah, itu benar... Kalau dipikir-pikir, semuanya berawal dari ketika aku memperkenalkan temanku Yui, kepada kakakku di hari itu. Aku tidak pernah membayangkannya, bahwa sorot matanya yang berubah ketika kakakku pertama kali bertemu dengannya akan menjadi titik awal semua ini terjadi– Tidak, bukan begitu. Tepatnya semenjak hari itu, sesuatu pasti terjadi diantara mereka berdua.

Sesuatu yang, menjadikan kakakku lebih dari kehilangan kendali seperti saat ini.