Haloooo Fallen Tear di sini ^^
Maaf ya sebelumnya karena Alice the Evil jarang update, rencananya Author ingin revisi seluruh bab dahulu dan untuk saat ini baru beberapa bab awal aja.
Alice the Evil juga akan berfokus kepada konsep kedewaan serta menjalankan dan mengurus sistem dunia.
Buat kedepannya, Alice the Evil akan segera sering update seiring berjalannya waktu karena akan mendapatkan kontrak di Webnovel.
Terima kasih buat yang udah support selama ini ~
Btw tulisan di bawah cuman penambah saja, tidak perlu dibaca. (Diambil dari Ch 3)
∆∆∆∆∆∆∆
Arina Sirius, seorang wanita dengan rambut lurus berwarna putih yang memiliki warna ungu. Ia juga mengenakan gaun putih, Arina juga memiliki kulit putih serta telinga lancip.
Namun karena akan memasuki kondisi tempur, ia mengenakan armor berwarna putih tanpa memakai helm.
Saat pertempuran, Arina merupakan penyumbang kerusakan atau damage terbesar jika bertarung bersama Eptagram Guardian lainnya.
Arina memiliki suara seperti wanita dewasa berumur dua puluh lima tahun.
Aeter Canopus, seorang drakula yang memiliki ukuran tubuh cukup tinggi, serta mengenakan sebuah jubah tebal berwarna hitam yang merupakan pakaian tempurnya.
Gigi beserta taring berwarna putihnya juga terlihat jelas di wajahnya, serta Ia memiliki rambut pendek berwarna putih.
Aeter biasanya akan mengambil peran sebagai Tanker atau penahan kerusakan ataupun serangan dari musuh karena dia memiliki sebuah kemampuan khusus yang bisa mengubah takdir.
Aeter adalah salah satu drakula yang Alice ciptakan sendiri serta Ia memiliki suara seperti seorang pria dengan umur tiga puluh tahun.
Eques Arcturus memiliki penampilan sangat tertutup dengan seluruh tubuhnya memakai armor atau zirah dengan gaya timur. Lebih tepatnya, armor milik Eques sangat mirip dengan armor zaman sengoku di Jepang.
Warna dominan armor Eques memiliki warna merah, serta Ia memakai topeng yang sangat menyeramkan di wajahnya.
Suara milik Eques seperti seorang pria dengan usia sekitar empat puluh tahun.
Umumnya, Eques akan mengambil peran sebagai warrior saat pertarungan tim.
Selanjutnya adalah Astaroth Alpha Centauri, Ia memiliki penampilan bagaikan seorang anak kecil laki-laki polos dengan rambut serta kulit berwarna putih.
Ia memiliki mata dengan warna emas, dan selalu memasang ekspresi polos dalam keadaan apa pun.
Bahkan, Astaroth merupakan salah satu bawahan Alice yang paling tidak memiliki sifat manusiawi walaupun wajahnya selalu menampilkan ekspresi polos seorang anak kecil.
Astaroth memiliki suara seperti anak polos yang masih berusia dibawah tujuh tahun.
Walaupun memiliki wujud anak kecil, Astaroth merupakan spesialis sihir atau Magician.
Azami Saeva Vega, merupakan seorang iblis tingkat tinggi yang memiliki kulit putih pucat seperti Alice dan rambut berwarna biru yang dikuncir satu.
Ia juga memiliki telinga lancip seperti iblis pada umumnya, dan mengenakan dua lapis armor yaitu lapisan dalam berwarna biru serta luar berwarna ungu.
Azami mengenakan sepatu hak tinggi, dan Ia memiliki warna mata emas, lalu Azami juga memiliki suara seperti seorang perempuan berusia dua puluh tahun.
Azami merupakan salah satu bawahan Alice yang memiliki serangan dengan kerusakan tertinggi, namun pertahanannya cukup lemah.
Terakhir adalah Exypno Gienah, seorang entitas tercerdas penghuni Great Castle of Darkness World, Ia merupakan otak dari rencana milik Alice untuk menguasai dunia.
Bahkan kepintaran Alice tidak bisa dibandingkan dengannya.
Exypno memiliki penampilan seorang wanita dengan rambut pirang dan warna mata biru, serta mengenakan pakaian jas putih layaknya seorang ilmuwan.
Exypno memiliki penampilan seorang wanita dengan rambut pirang dan warna mata biru, serta mengenakan pakaian jas putih layaknya seorang ilmuwan.
Ia juga mengenakan sebuah kacamata, serta tubuhnya sangat mirip manusia normal.
Namun, ia merupakan salah satu summoner atau pemanggil terbaik yang bisa memanggil makhluk tingkat tinggi.
Dan setengah bagian tubuhnya merupakan cyborg sedangkan sisanya adalah seorang iblis tingkat tinggi.
Exypno juga sering menggunakan senapan laras panjang, sebagai senjata utamanya.
Mereka semua adalah anggota Eptagram Guardian.
Alice beserta Eptagram Guardian kini berjalan ke sebuah altar khusus di Darkness World.
Di tiga sisi Altar itu dikelilingi oleh patung dengan bentuk yang sama dengan Alice, namun hanya berbeda ukuran. Altar tersebut memiliki ukuran cukup luas, lalu ada sebuah karpet merah yang terlihat sangat mewah dengan motif emas serta berlian.
Bahkan, ketiga patung Alice terbuat dari logam paling berharga yaitu Pure Adamantium.
"Hahaha, saatnya kembali ke Dunia Alpha,"
"Pertarungan yang sesungguhnya akan di mulai,"
'Improvisasi seperti ini ... Aku yakin akan lebih menarik, kali ini Aku pasti bisa mengalahkan Alpha Genesis dengan semua yang sudah Aku persiapkan selama ini, termasuk Eptagram Guardian yang kekuatannya sudah Aku sedikit rubah agar menjadi counter alami dari setiap malaikat yang merupakan bawahan Alpha,'
'Yah sejujurnya tidak ada gunanya membunuh para malaikat jika Aku yang melakukannya karena mereka akan hidup kembali untuk digunakan ke dalam tahap kedua,'
Di belakang Alice serta Eptagram Guardian, terdapat ribuan undead dan iblis dengan berbagai jenis serta kemampuan, bahkan ada juga Mythical Beast.
Lalu, Alice menaiki sebuah tangga menuju altar, kemudian Ia berbalik dan menatap seluruh Eptagram Guardian beserta pasukannya.
Di sisi lain, Eptagram Guardian beserta seluruh monster yang berada di belakang eptagram guardian langsung berlutut dan menundukkan kepala ketika Alice berada di altar.
Altar itu memiliki nama yaitu, Underworld Queen Altar.
Di sekitar Altar itu, hanya terdapat tembok berwarna hitam yang terbuat dari marmer yang dilapisi oleh Dark Ore.
Di setiap beberapa meter, terdapat sebuah obor dengan api berwarna ungu yang selalu menyala.
Kini, Alice sedang berdiri menghadap seluruh pasukannya yang sedang berlutut serta menundukkan kepala.
Alice saat ini hanya memegang helm miliknya, dan tidak memakai helm itu.
Alice juga mengeluarkan Aura hitam dan ungu dengan cukup pekat di seluruh tubuhnya, serta mata berwarna merah miliknya juga ikut menyala.
"Angkat kepala kalian,"
Seluruh makhluk di sekitar Underworld Queen Altar langsung mengangkat kepalanya dan menatap Alice dengan tatapan penuh hormat serta merendahkan diri.
"SEMUANYA!!! TUJUAN KITA ADALAH KEMENANGAN SERTA PEMUSNAHAN MUTLAK!"
"TIDAK AKAN ADA SEORANG PUN YANG AKAN HIDUP! KITA AKAN MENGINJAK MEREKA HINGGA MATI!!"
Seketika, seluruh ekspresi makhluk yang berada di sekitar Altar berubah menjadi bersemangat dan penuh aura untuk membunuh.
"KITA AKAN MENUNJUKKAN NERAKA HIDUP KEPADA PARA BELATUNG ITU!!!"
Seketika, seluruh bawahan Alice mengeluarkan aura gelap serta seluruh mata mereka juga menyala.
"Arina,"
"Ya!"
"Buka portal dimensi ke arah yang sudah ku tunjukkan sebelumnya,"
"Saya mengerti,"
Arina lalu merapal sebuah mantra, lalu muncul lubang ungu yang sangat besar di belakang Alice, hingga memenuhi seluruh ruangan.
"Baiklah, saatnya berangkat, BERSIAPLAH KALIAN SISA-SISA PARA MALAIKAT HAHAHAHA!!"
Alice beserta Eptagram Guardian serta 500.000 pasukannya mulai memasuki lubang ungu yang diciptakan oleh Arina.
∆∆∆∆∆∆∆
Alpha saat ini berada di sebuah dimensi yang bernama God Valley atau lembah dewa.
"Sepertinya Aku harus membangkitkan tujuh malaikat agung, tapi sayangnya roh dari Michael dihancurkan,"
"Baiklah....."
Lalu, muncul banyak lingkaran sihir di sekitar Alpha dengan warna putih, beserta banyak tulisan kuno mulai menjalar dan membentuk enam lingkaran.
"God Skill : Revive Six True Great Angel,"
Revive Six True Great Angel, merupakan sebuah skill dengan tingkatan God, yang hanya bisa digunakan ketika para malaikat dibunuh oleh seorang Dewa atau Dewi. Namun, sebenarnya skill ini mampu membangkitkan tujuh malaikat agung, tetapi dengan syarat seluruh roh malaikat masih tersisa.
Lalu muncul sosok enam malaikat dengan seluruh pakaian serba putih serta terdapat _halo_ di atas kepala mereka.
Mereka semua adalah pria kecuali seorang malaikat agung bernama Sariel dan Yuriel.
Rafael, sosok malaikat berwujud seorang manusia dengan tubuh cukup dan wajah yang sangat tampan serta rambut pirang layaknya seorang _ikkemen_.