Chereads / Alice the Evil (Bahasa Indonesia) / Chapter 8 - Epilog Arc 0 : Zeta World

Chapter 8 - Epilog Arc 0 : Zeta World

Underworld Queen, penguasa mutlak dari seluruh Darkness World, dan Great Castle of Darkness World. Seseorang yang mampu memimpin serta menciptakan jutaan undead atau iblis yang siap bertempur. Saat ini, makhluk yang seharusnya menikmati kemenangan dengan santai atau pun mengadakan pesta, saat ini sedang tersungkur di sebuah jalan setapak seorang diri.

Sang Underworld Queen yang saat ini sedang tersungkur dalam posisi tiarap, mulai membuka matanya. Ia tersungkur bukan karena terpleset atau tersandung sesuatu, tetapi diteleportasi paksa pada pertarungan sebelumnya.

Tetapi kematian dari Alpha Genesis sudah dapat dipastikan, karena sang Underworld Queen atau Alice Vasilissa mendapatkan title 'God Slayer'.

Alice masih dalam posisi tiarap selama beberapa jam hingga saat ini, karena walau Alice sangat membenci manusia serta bukan seorang manusia, tetapi sisi manusianya masih ada, yaitu sisi ingin terus diam sepanjang waktu tanpa melakukan hal apapun.

Alice juga masih memegang pedang yang sudah menjadi bagian dari hidupnya, serta pedang favorit Alice, yaitu Greatsword of the Underworld Queen, atau Pedang Agung Sang Ratu Dunia Bawah.

Di dalam Great Castle of Darkness World, Alice juga sangat sering berada di kamarnya dibandingkan dengan menyelesaikan berbagai urusan sebagai penguasa mutlak, karena itu disebabkan oleh sisi manusianya yang masih tertinggal. Bahkan tidak jarang juga Alice sering berhibernasi seperti hewan.

Alice mulai membuka matanya secara perlahan-lahan. Ia merasa sudah cukup untuk beristirahat serta sudah saatnya untuk bangun.

Sebuah sinar matahari tiba-tiba mengenai tubuh Alice secara langsung. Kebetulan matahari tersebut telah selesai melewati gumpalan awan yang sangat tebal, hal itu juga membuat Alice mampu menebak waktu saat ini.

Lalu, Alice mulai mengangkat kepalanya lalu menoleh di sisi kiri serta kanannya.

Alice melihat sebuah jalan setapak dengan banyak pepohonan di sisi kiri dan kanannya, namun tidak ada seorang pun yang berjalan di jalan setapak itu.

Apakah karena adanya Alice?

Atau aura mengerikan Alice yang tidak sadar ia keluarkan di saat tiarap?

Alice memutuskan untuk tidak memikirkan hal kecil seperti itu, terlebih lagi Ia adalah sang Underworld Queen. Jika bawahannya tahu Alice terus memikirkan hal kecil, bukankah mereka akan meragukan Alice?

Alice mulai mengangkat tubuhnya untuk bangkit berdiri secara perlahan-lahan. Walaupun Alice seorang Underworld Queen, tetapi pakaian yang Alice pakai saat ini, bisa dikatakan cukup buruk serta tidak menggambarkan keagungan dari Underworld Queen.

Pakaian Alice saat ini hanya baju serta celana hitam panjang, serta sebuah sepatu zirah. Namun di pakaian panjang hitam itu, terdapat beberapa bagian yang robek. Parahnya, di sekitar dada Alice juga ada beberapa bagian yang robek.

Di lengan kanan milik Alice juga tak tertutupi oleh sehelai kain pun, karena sudah robek akibat pertarungan melawan Alpha Genesis sebelumnya. Beruntungnya, Alice masih membawa beberapa pakaian pengganti yang masih berada di dimensi ruang penyimpanan pribadi miliknya, atau bisa dibilang Void Room.

Setelah bangkit berdiri, Alice menggerakkan tangan kanannya untuk memegang dahi miliknya, sembari mengingat kejadian apa yang Ia alami sebelumnya, serta alasan kenapa Alice berada di jalan setapak ini.

Sesuatu hal yang telah terjadi pasti terdapat suatu hal yang menyebabkan hal itu terjadi.

Alice mencoba mengingat selama beberapa saat. Alice juga hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dari mulut miliknya.

Tiba-tiba mata Alice terbuka lebar, yang menyebabkan pupil mata miliknya mengecil, Alice sudah mengingat kejadian sebelumnya, dimana Ia berhasil mengalahkan Alpha Genesis, Sang Dewa dari Dunia Alpha serta Dimensi Alpha.

Karena rasa bahagia mendapatkan kemenangan, Alice seketika tersenyum dengan sangat lebar. Tetapi jika orang lain melihat senyum milik Alice, mereka mungkin akan lari karena sangat mengerikan.

Mungkin senyum itu bisa digambarkan seperti senyuman kejahatan atau senyuman iblis.

Mata berwarna merah milik Alice mengeluarkan cahaya, yang menandakan bahwa Alice dalam kondisi sangat bersemangat.

"TERNYATA BENAR-BENAR SUDAH BERAKHIR!!"

"AKU BENAR-BENAR MEMBUNUH DEWA BWAHAHAHAHA!!!!!!!!!!!"

Alice berbicara dengan nada tinggi sembari tertawa dengan sangat keras. Bahkan, burung yang semula hanya diam seketika berterbangan menjauhi Alice.

"AKU, ALICE VASILISSA, ADALAH RULER OF THE WORLD ATAU DEWA SEKARANG HAHAHAHAHA!!!!"

"AKU BENAR-BENAR MENGALAHKANNYA HAHAHAHA!!!"

Alice kemudian menyimpan Greatsword of the Underworld Queen ke dalam Void Room.

Karena tenggelam dalam kebahagiaan yang tidak tertandingi, Alice langsung berdansa seorang diri sembari terus-menerus memuji dirinya sendiri yang berhasil mengalahkan Dewa.

"AKU ADALAH DEWA!!!!!!"

"AKAN KUUBAH DUNIA YANG SUDAH MEMBUSUK INI MENJADI MURNI KEMBALI HAHAHAHA!!!!!!!"

"AKHIRNYA SUDAH TIDAK ADA LAGI PENGHALANG, INI SANGAT MENYENANGKAN!!!!"

Alice berdansa bagaikan seorang bangsawan, atau mungkin putri suatu kerajaan, karena gerakannya yang cukup indah. Tetapi walau gerakan Alice cukup indah, pakaian serta lokasi Alice berdansa tidak mendukung hal itu.

Karena Alice berdansa dengan pakaian kurang layak, serta lokasinya berada di sebuah jalan setapak yang terdapat di tengah hutan.

"HAHAHAHA!!!!! AKU AKAN MENCOBA KEKUATAN DEWA ATAU GELAR GOD SLAYER NANTI,"

"TIDAK HANYA DEWA, AKU MEMILIKI SEBAGIAN KEKUATAN DARI ENTITAS TERKUAT, DEEP DARKNESS DRAGON GOD HAHAHAHAHA!!!!!!"

"INI BENAR-BENAR SANGAT MENYENANGKAN YA? TUJUANKU MENGUASAI DUNIA, SUDAH BERHASIL!!!"

Setelah 40 menit berdansa seorang diri, Alice memutuskan untuk berhenti melakukan hal itu, karena Alice merasa sudah cukup. Alice juga berpikir, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik, tetapi jika dalam hal menguasai dunia itu pengecualian.

Tetapi selama Skill Pasif Alice aktif, Alice terus-menerus merasakan kejanggalan, karena kepadatan mana di dunia yang saat ini Alice berada cukup tipis, sangat berbeda jika dibandingkan dengan Dunia Alpha.

Kepadatan mana pada suatu Dunia atau pun sebuah planet bisa dikatakan mirip seperti oksigen. Jika kepadatan mana semakin tipis, maka seorang penyihir akan sulit untuk berkembang serta sebaliknya.

Namun ada kondisi dimana terdapat sebuah tempat yang memiliki kepadatan mana sangat banyak. Sehingga jika berlebihan dalam menggunakannya, maka pengguna akan meledak karena kelebihan mana.

"Tunggu...."

"Mengapa mana di sini sangat tipis?"

Alice mencoba untuk berpikir tenang, sembari tangan kanannya mengepal. Hal itu disebabkan karena intuisi Alice mengatakan jika ini bukan Dunia Alpha.

"Apakah ini bukan Dunia Alpha?"

"Untuk memastikannya Aku akan mencoba suatu hal,"

Karena intuisinya terus mengganggu, Alice memutuskan untuk melakukan beberapa hal dengan tujuan menguji, apakah dunia ini adalah Dunia Alpha atau bukan.

"World Magic : Dimensional Portal!"

Sebuah lingkaran dengan bentuk oval berwarna hitam muncul di depan Alice. Alice berniat untuk membuka portal ke Dunia Alpha, dengan arah tujuan acak.

"Baiklah saatnya ma-"

Belum selesai Alice berbicara, tiba-tiba portal hitam yang Alice buat sebelumnya retak, dilanjutkan dengan pecah seperti sebuah gelas pecah akibat terjatuh ke lantai. Ekspresi Alice juga berubah menjadi sangat kaget, karena kejadian seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

Apakah yang terjadi?

Kenapa bisa begitu?

Sebenarnya apa?

Beberapa pertanyaan terus bermunculan di pikiran Alice mengenai portal yang pecah tersebut. Tetapi Alice masih mencoba terus berpikiran positif.

"Ultimate Skill : Telepath,"

Ultimate Skill : Telepath, adalah sebuah skill untuk berkomunikasi dalam jarak sejauh apa pun, dengan batas tidak melampaui suatu dimensi. Jadi, jika dua orang berkomunikasi tetapi dengan dimensi yang berbeda, maka komunikasi tersebut akan gagal serta tidak mungkin terhubung.

Maka dari itu, diwajibkan dalam satu dimensi yang sama saat menggunakan Ultimate Skill : Telepath.

Alice mencoba menghubungi salah satu undead yang Ia tinggalkan bersembunyi dalam Dunia Alpha, tetapi tidak terhubung sama sekali.

"Kenapa...."

"Apakah ini bukan Dunia Alpha?"

"Kenapa Aku tidak bisa berpindah ke sana?"

"SIALANNNNN!!!!! APA GUNANYA AKU MENGALAHKAN DEWA JIKA TIDAK BISA KEMBALI KE DUNIA ALPHA!!!!!"

"BAJINGANNNNNN!!!!!!!!!!!!!"

Alice berteriak dengan suara sangat keras, hingga beberapa hewan di dekat Alice langsung kabur setelah mendengar teriakan Alice.

∆∆∆∆∆∆∆

Ruang rapat pribadi para Eptagram Guardian terdapat pada lantai 11 dari menara utama Great Castle of Darkness World. Mereka biasanya menggunakan ruangan ini untuk membahas berbagai hal secara pribadi, termasuk mengobrol atau bahkan membicarakan seseorang.

Ruang rapat pribadi EG, dibuat oleh Alice, karena Ia merasa bahwa bawahannya pasti membutuhkan sebuah ruangan khusus rapat tanpa kehadiran dirinya untuk membahas suatu hal. Tentu saja, hal itu pasti akan menguntungkan Great Castle of Darkness World.

Di ruangan ini sudah berkumpul seluruh Eptagram Guardian yang memiliki jumlah enam orang, lalu ditambah seseorang yang mewakili para penjaga lantai atau Floor Guardian.

Floor Guardian yang mengikuti rapat kali ini ialah Karen, satu-satunya manusia yang mendiami Great Castle of Darkness World. Karen adalah satu-satunya manusia yang diciptakan oleh Alice, dengan tujuan untuk menciptakan sebuah keragaman di dalam GCoDW.

Walau Alice sangat jijik dengan manusia, namun hal itu merupakan sebuah pengecualian, jika manusia tersebut adalah Karen. Alice menciptakan Karen untuk memanifestasikan wujud adiknya serta mengingatkannya kepada salah satu keluarganya yang telah meninggal.

Walaupun Alice sudah menciptakan banyak entitas kuat, tetapi Alice sudah mencapai batas maksimumnya, sehingga Ia sudah berhenti menciptakan entitas lagi, kecuali pasukan iblis atau undead miliknya.

Karen memiliki wujud seorang anak kecil perempuan, dengan umur kira-kira berkisar antara delapan hingga sepuluh tahun, dengan rambut berwarna pirang.

Meja di dalam ruangan ini memiliki bentuk segi tujuh, dengan Karen berada di arah jam 12 atau di sebelah utara. Lalu jika diputar ke arah kanan, maka posisi duduk para peserta rapat itu ialah : Arina, Aeter, Eques, Astaroth, Azami, Exypno.

Arina Sirius, pengawas beserta penanggung jawab dari seluruh makhluk dari Great Castle of Darkness World. Ia memiliki penampilan serba putih, termasuk rambut serta kulitnya yang putih pucat, tetapi mata miliknya memiliki warna ungu.

Seluruh pandangan peserta rapat tertuju kepada Exypno, yang dari tadi terus-menerus meluapkan emosinya karena Alice hingga saat ini belum kembali ke Great Castle of Darkness World.

Exypno adalah seorang gadis dengan rambut pirang serta memakai kacamata berbentuk persegi panjang.

Sebelumnya, Exypno memutuskan untuk membuat portal dengan koordinat tujuan, Dunia serta Dimensi Alpha, tetapi entah mengapa portal tersebut pecah sama seperti Alice yang sedang berada di dunia lain.

Karena portalnya gagal, Exypno kembali berjalan ke kursinya dengan ekspresi kesal. Walau pun Ia sering dipuji karena merupakan entitas tercerdas, Exypno terkadang termakan emosi jika ada sesuatu yang terjadi kepada majikan atau penciptanya yang disebabkan oleh sebuah rencana yang bukan berasal darinya.

"Tcih!"

Pada saat rapat sebelum berperang melawan Dewa, Exypno mengusulkan suatu strategi tetapi ditolak oleh para Eptagram Guardian karena suatu alasan yang tidak diketahui. Tetapi ketika Alice mengusulkan sebuah rencana, Exypno menolaknya karena alasan keamanan, namun kelima Eptagram Guardian lainnya menyetujui rencana tersebut.

Hal itu tentu membuat Exypno kesal karena keberadaan Alice tidak diketahui saat ini.

Menggunakan Ultimate Skill : Telepath juga akan percuma.

"Exypno, para Eptagram Guardian juga memiliki pemikiran khusus mengapa rencana itu dijalankan, jadi tenanglah, lagipula Dia adalah Makhluk Maha Agung serta penguasa Mutlak Dunia Bawah,"

Azami mencoba untuk mendinginkan Exypno yang saat ini terbakar oleh emosi miliknya.

"Bukankah Kau tahu jika rencana itu sangat berbahaya bagi-Nya? Kita sebagai Eptagram Guardian diciptakan untuk menjadi perisai walau akan musnah nantinya, jika terjadi apa-apa dengan-Nya bagaimana?"

Exypno terus mengeluarkan argumennya yang berisikan kekhawatiran serta kritik kepada Eptagram Guardian lainnya, bahkan Ia juga berpikiran untuk mengeluarkan kalimat sarkas kepada mereka.

"Tenanglah Exypno, percayalah kepada-Nya,"

"Tenanglah? Yang Mulia belum meninggalkan penerus kepada kita yang bisa kita berikan kesetiaan mutlak,"

Arina dan Exypno terus beradu argumen, tetapi ekspresi mereka berdua berbanding terbalik. Exypno menunjukkan ekspresi wajah dipenuhi amarah serta tatapan tajam, sedangkan Arina menunjukkan ekspresi wajah tenang serta dingin.

"Exypno, Yang Mulia pasti akan kembali,"

"MANA BUKTINYA!!!???"

Exypno tiba-tiba mengeluarkan nada tinggi untuk membentak Arina yang terus-menerus menyuruhnya untuk tenang, sedangkan keadaan Alice saat ini tidak diketahui.

"Kita sebagai makhluk atau perisai dari Pencipta kita, Alice Vasilissa, adalah sebuah kehormatan tertinggi, namun kepercayaan yang tinggi kepada pencipta juga sangat dibutuhkan. Exypno, Kau harus percaya kepada penciptamu sendiri,"

"Tcih! Baiklah, namun jika terjadi apa-apa kalian semua harus bertanggung jawab,"

"Baiklah, Aku bahkan akan bunuh diri jika beliau tidak kembali,"

Seluruh peserta rapat seketika terkejut mendengar perkataan Arina yang akan menyerahkan hidupnya sendiri jika Alice tidak kembali. Mereka pun juga refleks memanggil Arina karena ucapannya yang dinilai tidak menghargai kehidupan.

"Arina!"

"Arina?"

"Arina kenapa kau taruhan dengan hidupmu?"

"Kau serius?"

"Sungguh.... Gila....."

"Tenanglah semuanya, Ia Yang Mahatinggi pasti akan kembali,"

Arina tersenyum sembari menatap seluruh peserta rapat.

.

=== Catatan Author ===

Hi semuaaa ><

Bagaimana penulisan novel kali ini menurut kalian?

Chapter selanjutnya akan memasuki alur utama dari novel Alice the Evil, serta penulisannya akan seperti epilog kali ini.

Fallen Tear terus berusaha improve agar novel ini, lebih tepatnya gaya penulisannya, seperti standar novel Jepang pada umumnya.

Jangan lupa untuk mendukung terus authornya

Terimakasih ya ^^