Kini di rumah duka sudah berkumpul.para warga, warga yang tadi sudah pulang kini kembali berkumpul lagi.
Mobil jenazah itu di buka pintunya dan buk rodiah langsung turun dari dalam mobil.
Sedangan jenazah Iin masih di tutup dengan mengunakan kain putih.
"Yang sabar ya buk Rodiah, jadikan semua ini menjadi pelajaran untuk kita semua, agar kejadian ini gak terulang lagi!" Ujar ibu-ibu di sana.
Buk Rodiah hanya terdiam saja, ia duduk di kursi yang sudah di sediakan di sana.
"Buk, yang sabar ya saya ikut turut berduka cita." Ibu saroh langsung memeluk tubuh buk Rodiah.
Di sana lah buk Rodiah langsung menangis.
"Hiks, anak aku mati saroh, anak satu-satunya kini mati, bagaimana aku menjelaskan semuanya kepada suamiku saroh bagaimana?* Buk Rodiah menangis dengan histeris.
"Sudah tenang, untuk suami kamu kami semuanya sudah memberitahunya, mungkin kini suami kamu sendang di jalan menuju pulang." Buk saroh melepaskan pelukannya.