Beberapa saat kemudian, pintu ruangan dokter tersebut sudah terbuka.
Dokter masuk dengan wajah yang kurang bersahabat.
"selamat siang buk Rodiah?"
"Siang dok, kenapa lama sekali dok, memang ya ada apa ya?" Buk Rodiah menatap sang dokter cemas.
"Tidak apa-apa, saya tadi habis memeriksa keadaan pasien yang keritis mangkanya saya lama kesininya, maaf ya buk, baiklah saya mau menyampaikan kabar duka untuk ibu Rodiah, apakah buk Rodiah bisa tenang?"
"Iya dok, saya bisa tenang, memangnya ada apa ya dok?* Buk Rodiah duduk dengan sangat tegak
"Gini buk, kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan juga sudah berusaha menyelamatkan anak ibu, tapi sayang sekali, tuhan lebih sayang dengan anak ibu, anak ibu Sudja berpulang ke Rahmatullah, itu di karenakan terlalu banyaknya kehilangan darah dan juga rusaknya rahim anak ibu karena terlalu banyak mengonsumsi obat keras buk."
Jder, tubuh buk Rodiah seakan kaku, wajahnya pias dan tatapan matanya kosong.
