"Hayo, kamu lagi apa, kenapa kami malah mengintip di sini, pasti kamu sedang merencanakan kejahatan lainnya ya?" Ujar Nurma.
Irene yang terkejut dengan kehadiran Nurma langsung saja menatap Nurma tajam
*Kamu, awas kamu, ngapain kamu di situ?" Ujar irene membalikan ucapan.
Nurma mengerutkan keningnya.
"Kamu ini kenapa sih, apa karena terlalu lama tinggal di luar negri jadi otak kamu itu jadi sengklek?" Nurma menahan tawanya.
Sedangan Irene ia mengepalkan tangannya.
"Kamu yang sengklek, otak gadis kampung seperti kamu itu sama halnya dengan dia, sama-sama oon." Setelah mengucapkan hal itu Irene langsung melangkah kan kakinya
Namun, baru juga dua langkah, perut Irene berbunyi dan itu sangat nyaring sekali.
"Hahahaha, kamu laper ya, duh kasihan sekali, pantas sekali mengintip ke sana, ternyata kamu sedang lapar." Nurma tertawa dengan terbahak-bahak.
Wajah irene memerah.