"Eh, liat nih, bagus kan. Duh berapa ya ini harganya?" Ujar buk saroh.
"Alah, palingan juga cuman gocap, udah lah kamu beli aja, udah kaya orang susah aja!" Ujar ibu Rodiah.
"Lah, kan emang kita orang susah!" Bisik ibu saroh.
Ibu Rodiah langsung mencubit pinggang buk saroh.
"Aduh, sakit oon, jangan pake cubit cubitan segala ih!" Ibu saroh mengusap pinggangnya.
"Eh, tumben ya si Mae belum ada, biasanya kalo ada pasar seperti ini dia paling cepet tuh datangnya?" Ujar saroh.
"Iya paling cepet, kan dia suka jualan sayuran yang hasil memetik di kebunnya kan." Ibu saroh mencibir.
"Iya sih, tapi sekarang dia udah gak jualan lagi, karena udah dapat gaji besar."
"Heem, emang, dasar si Mae itu."
Di rumah Sinta.
"Eh, neng, hari ini kan hari Rabu, neng mau ikut ibu tidak?*
"Hah, ikut kemana buk?"
"Itu loh, di simpangan depan sana, setiap hari Rabu sore suka ada pasar dadakan neng, ibu sering kesana buat jualan dulu."
"Wah, beneran buk, berarti di sana rame dong?"