Kini, ibu Mae dan juga Sari sedang sibuk di dapur, karena sore hari ini akan di adakan acar pernikahan, meski terbilang sederhana, tapi jamuan harus tetap di adakan.
Sinta yang mendengar keributan dari dapur langsung saja keluar dari dalam kamarnya.
"Kenapa berisik sekali di dapur, memangnya sari sedang bersama siapa sih?" Sinta membenarkan rambutnya.
"Ibu Mae, ibu sedang apa di sini?" Ujar Sinta sambil duduk di bangku.
Ibu Mae yang melihat Sinta, langsung saja menundukan wajahnya, ia merasa malu kepada Sinta.
"Maaf neng, ibu hanya sedang membantu neng sari saja."
"Oh, iya gak apa-apa, tapi kenapa ibu terlihat sangat takut sama saya buk?"
"Em, anu neng ibu bukanya takut, tapi ibu hanya malu saja sama neng, karena kelakukan ibu kemarin."
"Oh, Maslah itu, sudah jangan di ingat, Sinta juga gak apa-apa ko buk, yang penting ibunya mau berubah, yang penting ibu jangan ngulangin lagi!"
"Iya neng, terimakasih." Ibu melanjutkan pekerjaannya.