Darian tersenyum tipis. "Aku hanya mengambil jatah hari liburku. Aku memang lelah, tapi bukan berarti aku sakit, puteri."
Perkataan Darian terdengar agak tegas dan tidak lembut seperti biasanya. Ariadne memaklumi sifat Darian yang sekarang acuh padanya.
"Emm, Darian. Tidak bisakah kita seperti dulu? Setidaknya, kau tetap berada di dekatku dan menjadi teman baikku."
Mendengar perkataan Ariadne, Darian langsung terdiam. Apa yang dikatakan Marlyn ternyata benar. Ariadne selalu mencari keberadaan Darian dan sekarang mereka bertemu tanpa sengaja.
Ariadne tersenyum. "Jika aku tidak bisa melanjutkan perasaan sukaku kepadamu, maka aku ingin berteman denganmu. Bagaimanapun juga, kau sangat baik padaku sejak aku masih kecil. Kau selalu melindungiku tanpa aku minta. Kau selalu ada untukku. Aku minta maaf jika aku tidak mengetahui perasaanmu lebih dulu. Andai saja aku mengetahui lebih awal, maka pernikahan ini tidak terjadi." Kata Ariadne.